Sejarah Singkat

Sejarah Singkat GPIB Yahya DKI Jakarta

Pelayan Tuhan yang telah diutus untuk melayani di GPIB Jemaat Yahya dapat dilihat disini
Sekitar tahun 1956 – 1960, wilayah Tanjung Grogol (Dr. Muwardi, Dr. Susilo, Dr. Semeru, Dr. Makaliwe, Dr. Nurdin) merupakan daerah pemukiman baru. Bahkan sering disebut sebagai satelit kota Jakarta di bagian barat.
Beberapa keluarga Kristen bermukim di daerah ini, termasuk Tanjung Duren, Tawakal, Jelambar dan Kampung Duri.
Mereka bersepakat untuk bersekutu dan beribadah. Karena belum ada tempat Ibadah tetap, pendahulu kami beribadah di rumah-rumah jemaat.

Kemudian peribadahan ini mendapatkan tempat dengan meminjam ruang kelas milik Yayasan Sumbangsih yang bersedia menyediakan tempat. Setelah itu, sempat juga pindah di TK Tanjung Grogol. Peribadahan ini masih bersifat persekutuan Oikumene dengan anggota dari berbagai Gereja.

Setelah itu, mulai muncul Gereja – Gereja di daerah Grogol. Seperti Gereja Baptis, GKI, Sidang Jemaat Allah dan HKBP. Karena sebagian anggota persekutuan Oikumene ini adalah anggota Gereja tersebut, maka kemudian berangsur angsur bergabung dengan Gereja induknya.
Sisa dari persekutuan Oikumene ini kebanyakan adalah anggota GPIB, dan akhirnya memutuskan untuk berafiliasi ke pada GPIB Betlehem yang berkedudukan di Jl. Pembangunan III/9
Hingga pada tahun 1960an, Laksamana Muda TNI (Purn.) John Lie (Jahja Daniel Dharma) memberikan rumahnya yang beralamat di Jl. Dr. Semeru I No. 50 untuk digunakan sebagai tempat beribadah.
Status persekutuan Oikumene itu pun sudah berubah menjadi GPIB Betlehem, Bajem Tanjung Grogol.
Pada tahun 1965, Laksamada Muda John Lie menghibahkan rumah tersebut kepada GPIB untuk digunakan sebagai Rumah Ibadah dan tak lama setelah itu Laksamada Muda John Lie mengganti Namanya menjadi Jahya Daniel Dharma.
Dan pada tanggal 2 November 1965 gedung gereja tersebut di tahbiskan dan jemaat ini diberi nama GPIB Jahya dengan dihadiri oleh Laksamada Muda John Lie. Tanggal inilah yang diperingati sebagai hari lahir GPIB Yahya
Hingga sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Sinode GPIB tanggal 31 Oktober 1969 No. 250/69/MS IX menetapkan bahwa terhitung pada 2 November 1969 Bagian Jemaat “Jahya” dari Jemaat GPIB “Betlehem” di DKI Jakarta menjadi Jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat dan diberi nama : Jemaat Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat “Jahya” di DKI Jakarta
Dan GPIB Yahya terus melayani Tuhan Yesus Kristus Sang Kepala Gereja di wilayah Grogol, Tanjung Duren, Tawakal, Jelambar dan sekitarnya sampai saat ini.
Saat ini, GPIB Yahya dengan Ketua Majelis Jemaat
Pdt. Esther Suthya-Tumansery, jumlah jemaat kurang lebih 180 Kepala Keluarga dan banyak simpatisan seperti mahasiswa/i di lingkungan Grogol / Tanjung Duren. Bahkan ada beberapa Jemaat yang berdomisili di luar wilayah pelayanan, masih aktif di GPIB Yahya.
Tuhan Yesus Kristus memberkati pelayanan kita bersama.